Bingkai Yusril Ihza Mahendra menjadi Pengacara Jokowi-Ma’ruf dalam Media Daring
DOI:
https://doi.org/10.14421/kjc.22.01.2020Keywords:
Yusril Ihza Mahendra, Media, Jokowi-Ma'rufAbstract
This paper discusses the mass media polemic when Yusril Ihza Mahendra became a lawyer for Jokowi-Ma'ruf in the 2019 presidential election. Previously, Yusril was a lawyer for Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) which later became a banned organization in Indonesia. In addition, Yusril was previously known as a critic of Jokowi and an active defender of Prabowo along with the party he leads, the Crescent Star Party (PBB). The focus of this research is to explore three mass media that are well known to the general public: Sindonews.com, Kompas.com, and Republika.co.id to see how the mass media dared to frame the coverage of Yusril Ihza Mahendra's decision to become Jokowi-Ma'ruf's campaign team. By using a qualitative research methodology, this study also uses Robert N. Entman's framing analysis to see the framing. This is done in order to penetrate the reporting frame made by the three brave mass media. The findings of this study indicate that the three media have different attitudes. Sindonews.com showed Yusril's choice neutrally with all parties involved. Meanwhile, Kompas.com seems to be more inclined to side with the Jokowi-Ma'ruf camp with the proportion of the Yusril and the Jokowi-Ma'ruf camp being more. Meanwhile, Republika.co.id appears to be contravening by presenting parties who feel aggrieved by Yusril's decision to become Jokowi-Ma'ruf's successful lawyer.
Tulisan ini membahas polemik media massa saat Yusril Ihza Mahendra menjadi pengacara Jokowi-Ma’ruf pada pemilihan umum presiden 2019. Sebelumnya, Yusril menjadi pengacara bagi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang kemudian menjadi organisasi terlarang di Indonesia. Selain itu, Yusril sebelumnya juga dikenal sebagai pengkritik Jokowi dan pembela aktif Prabowo bersama partai yang dipimpinnya, Partai Bulan Bintang (PBB). Fokus penelitian ini adalah meneroka tiga media massa daring yang sudah dikenal khalayak umum: Sindonews.com, Kompas.com, dan Republika.co.id untuk melihat bagaimana media massa daring membingkai pemberitaan keputusan Yusril Ihza Mahendra menjadi pengacara tim sukses Jokowi-Ma’ruf. Dengan menggunakan metodologi penelitian kualitatif, penelitian ini juga menggunakan analisis framing Robert N. Entman untuk melihat pembingkaian tersebut. Hal ini dilakukan agar dapat meneroka bingkai pemberitaan yang dilakukan oleh ketiga media massa daring. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga media tersebut memiliki sikap yang berbeda. Sindonews.com menunjukkan secara netral pilihan Yusril dengan menghadirkan semua pihak yang terlibat. Sedangkan Kompas.com terlihat lebih condong berpihak pada kubu Jokowi-Ma’ruf dengan proporsi pihak Yusril dan kubu Jokowi-Ma’ruf lebih banyak. Sementara Republika.co.id terlihat kontra dengan menampilkan pihak-pihak yang merasa dirugikan atas keputusan Yusril menjadi pengacara tim sukses Jokowi-Ma’ruf.


References
Adiyudha, R. (2018, November 5). Jadi Pengacara Jokowi-Ma’ruf, Yusril: Hukum Harus Ditegakkan. Republika Online. https://republika.co.id/share/phpzri409
Adiyudha, R., & Nasution, D. D. (2018, November 6). Sebab dan Alasan Yusril Akhirnya Merapat ke Jokowi-Ma’ruf. Republika Online. https://republika.co.id/berita/phq2mz409/sebab-dan-alasan-yusril-akhirnya-merapat-ke-jokowimaruf
Afiane, F. F. (2019). Pembingkaian Berita Klarifikasi Kegagalan Mahfud Md Sebagai Calon Wakil Presiden Republik Indonesia 2019 Di Detik.Com. https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/47008
Afifah, S. (2019). Konstruksi Teror Terhadap Penyidik KPK (Framing Pemberitaan Teror Terhadap Novel Baswedan Di Harian Tempo Dan Harian Republika). https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/44804
Amri, M. (2018). Islam dan Pendidikan Karakter dalam Framing Media Online. Ta’dib : Jurnal Pendidikan Islam, 7(1), 445–453. https://doi.org/10.29313/tjpi.v7i1.3802
Amrullah, A. (2018, November 13). Yusril: DDII Memaklumi Saya Jadi Lawyer Jokowi-Ma’ruf. Republika Online. https://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/18/11/13/pi4gus428-yusril-ddii-memaklumi-saya-jadi-lawyer-jokowimaruf
Bungin, B. (2011). Metodologi Penelitian Sosial. Airlangga University Press.
Carina, J. (2018, November 6). Yusril Jadi Pengacara Jokowi-Ma’ruf, PBB Pastikan Belum Dukung Siapa pun. KOMPAS.com. https://nasional.kompas.com/read/2018/11/06/20361511/yusril-jadi-pengacara-jokowi-maruf-pbb-pastikan-belum-dukung-siapa-pun
Erdianto, K. (2018, November 6). Jadi Pengacara Jokowi-Ma’ruf, Yusril Diminta Mundur sebagai Kuasa Hukum HTI. KOMPAS.com. https://nasional.kompas.com/read/2018/11/06/17493631/jadi-pengacara-jokowi-maruf-yusril-diminta-mundur-sebagai-kuasa-hukum-hti
Eriyanto. (2002). Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media. LKiS.
Eriyanto. (2012). Analisis Framing Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media (2012th ed.). LKiS.
Fathaniyah, H. R. (2018). Framing Pemberitaan Dugaan Penistaan Agama Oleh Sukmawati Soekarnoputri (Analisis Komparasi Pada Media Online Republika.Co.Id Dan Kompas.Com). https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/42341
Ihsanuddin. (2018a, November 5). Jadi Pengacara Jokowi-Ma’ruf, Yusril Tegaskan Tak Tergabung dalam Timses. KOMPAS.com. https://nasional.kompas.com/read/2018/11/05/19514291/jadi-pengacara-jokowi-maruf-yusril-tegaskan-tak-tergabung-dalam-timses
Ihsanuddin. (2018b, November 6). Jejak Yusril Melawan Jokowi, dari Bela Prabowo hingga HTI. KOMPAS.com. https://nasional.kompas.com/read/2018/11/06/06085201/jejak-yusril-melawan-jokowi-dari-bela-prabowo-hingga-hti
Ikhwanuddin, M. (2018, November 6). Yusril Jadi Pengacara Jokowi, Ini Sikap PBB. Republika Online. https://republika.co.id/share/phqwtp335
Maghfirah, A. (2018). Analisis Framing Dakwah Ustaz Hanan Attaki dan Ustaz Felix Siauw [Skripsi, UIN Ar-Raniry Banda Aceh]. http://library.ar-raniry.ac.id/
Mansur, A. (2018, November 7). Yusril Jadi Pengacara Jokowi-Ma’ruf, PKS Terkejut. Republika Online. https://republika.co.id/share/phtdv7409
Mansur, A., & Ikhwanuddin, M. (2018, November 7). Yusril Jadi Pengacara Jokowi-Ma’ruf, Ini Penilaian Pengamat. Republika Online. https://republika.co.id/share/phrzdb409
Munir, S. (2018, November 7). Manuver Yusril Gabung ke Kubu Jokowi-Ma’ruf Dipertanyakan. SINDOnews.Com. https://nasional.sindonews.com/berita/1352636/12/manuver-yusril-gabung-ke-kubu-jokowi-maruf-dipertanyakan
Patty, R. R. (2018, November 6). Yusril Jadi Pengacara Jokowi-Ma’ruf, Begini Tanggapan Surya Paloh. KOMPAS.com. https://regional.kompas.com/read/2018/11/06/17022781/yusril-jadi-pengacara-jokowi-maruf-begini-tanggapan-surya-paloh
Pratiwi, A. (2018). Konstruksi Realitas dan Media Massa (Analisis Framing Pemberitaan LGBT di Republika dan BBC News Model Robert N. Entman). THAQAFIYYAT: Jurnal Bahasa, Peradaban dan Informasi Islam, 19(1), 50–71.
Rachmawati, F., Kriyantono, R., & Toni, A. (2019). Analisis Framing Kegiatan Keislaman Joko Widodo Melalui Portal Berita Setkab.go.id dalam Menjawab Isu Jokowi Antiislam Periode Oktober 2014-Juli 2018. CHANNEL: Jurnal Komunikasi, 7(1), 19–32. https://doi.org/10.12928/channel.v7i1.13014
Rakhmatulloh. (2018a, November 5). Tim Kampanye Jokowi-Ma’ruf Sebut Yusril Sosok Tangguh. SINDOnews.com. https://nasional.sindonews.com/berita/1352103/12/tim-kampanye-jokowi-maruf-sebut-yusril-sosok-tangguh
Rakhmatulloh. (2018b, November 6). Kubu Jokowi: Selamat Bergabung Pak Yusril Ihza Mahendra. SINDOnews.com. https://nasional.sindonews.com/berita/1352218/12/kubu-jokowi-selamat-bergabung-pak-yusril-ihza-mahendra
Rakhmatulloh. (2018c, November 6). Penjelasan Yusril Bersedia Jadi Pengacara Jokowi-Ma’ruf. SINDOnews.com. https://nasional.sindonews.com/berita/1352233/12/penjelasan-yusril-bersedia-jadi-pengacara-jokowi-maruf
Saputro, F. A. (2018, November 6). Yusril Pengacara Jokowi-Ma’ruf, PBB Tegaskan Tetap Netral. Republika Online. https://republika.co.id/share/phrtdo409
Sarosa, S. (2012). Penelitian kualitatif dasar-dasar. Indeks.
Scheufele, D. A., & Tewksbury, D. (2007). Framing, Agenda Setting, and Priming: The Evolution of Three Media Effects Models. Journal of Communication, 57, 9–20.
Setiowati, E., & Suciati, P. (2019). Konstruksi Tokoh dalam Pemberitaan di Media Online (Analisis Framing Pemberitaan Mundurnya Ahok dari Partai Gerindra di media online). Jurnal Vokasi Indonesia, 7(1), Article 1. https://doi.org/10.7454/jvi.v7i1.141
Simanjuntak, R. A. (2018a, November 6). Keputusan Yusril Jadi Pengacara Jokowi-Ma’ruf Dinilai Rugikan PBB. SINDOnews.com. https://nasional.sindonews.com/berita/1352148/12/keputusan-yusril-jadi-pengacara-jokowi-maruf-dinilai-rugikan-pbb
Simanjuntak, R. A. (2018b, November 6). Yusril Jadi Pengacara Jokowi, Kubu Prabowo: Tak Gentar Sedikit pun! [SINDOnews.com]. SINDOnews.Com. https://nasional.sindonews.com/berita/1352266/12/yusril-jadi-pengacara-jokowi-kubu-prabowo-tak-gentar-sedikit-pun
Sobur, A. (2009). Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Analisis Wacana, Analisis Semiotika, dan Analisis Framing. PT Remaja Rosdakarya.
Wedhaswary, I. D. (2018, November 6). Alasan Jokowi-Ma’ruf Gandeng Yusril Ihza Mahendra Jadi Pengacaranya. KOMPAS.com. https://nasional.kompas.com/read/2018/11/06/05450661/alasan-jokowi-maruf-gandeng-yusril-ihza-mahendra-jadi-pengacaranya
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2020 M. Sabron Sukmanul Hakim

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License. that allows others to share and adapt the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).