Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains https://journal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis <p><strong>CALL FOR PAPER:</strong></p> <p>Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga mengundang seluruh civitas akademika, mahasiswa, dosen/ pengajar dan masyarakat umum untuk berpartisipasi dalam Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains ke-5, yang akan diselenggarakan secara virtual pada 4 Oktober 2022.</p> <p>Integrasi dan interkoneksi Sains dan Islam ini dimaksudkan untuk memaparkan konsep keilmuan yang terpadu dan terkait antara keilmuan agama dengan keilmuan alam dengan harapan akan menghasilkan sebuah output yang seimbang etis filosofis. Dengan paradigma ini, UIN Sunan Kalijaga semakin menegaskan kepeduliannya terhadap perkembangan masyarakat muslim khususnya dan masyarakat umum pada umumnya.</p> <p>Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga akan mengundang narasumber dari pakar keilmuan integrasi-interkoneksi islam dan sains dan mengangkat tema <strong>“Integrasi Data Sains dan Studi Agama di Era Pandemi”.</strong></p> en-US kiiis@uin-suka.ac.id (KIIIS) journal.fst@uin-suka.ac.id (Admin) Thu, 29 May 2025 13:18:55 +0700 OJS 3.3.0.5 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 BLUE SUKUK, PARADIGMA FIQH LINGKUNGAN DAN MASA DEPAN EKOSISTEM LAUT INDONESIA https://journal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/4808 <p><strong>Abstrak. </strong>Indonesia telah menyatakan komitmen sebagai salah satu negara di garda terdepan dunia dalam perlindungan laut pada <em>One Ocean Summit</em> yang berlangsung di Prancis, 9-11 Februari 2022. Beberapa diantaranya adalah komitmen mencapai target kawasan konservasi perairan laut seluas 32,5 juta hektare pada 2030, komitmen mengurangi sampah plastik laut pada 2025 juga menargetkan rehabilitasi mangrove seluas 600 ribu hektare hingga 2024 bahkan memandang bahwa pengelolaan lingkungan laut perlu ditempatkan dalam dimensi pembangunan berkelanjutan. Dari berbagai upaya yang dilakukan pemerintah, sukuk sebagai salah satu instrumen keuangan syariah dapat menjadi inovasi pembiayaan dan mampu mendukung pelestarian ekosistem laut. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis potensi blue sukuk, apa relevansi blue sukuk dengan fiqh lingkungan dan bagaimana blue sukuk menjamin masa depan ekosistem laut Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi literatur yang menggabungkan data dari DJJPR Kementerian Keuangan tentang perkembangan sukuk di Indonesia, kepustakaan fiqh lingkungan dan berbagai studi terkait ekosistem laut Indonesia. Hasil menunjukkan bahwa potensi blue sukuk, yang diawali dengan munculnya konsep <em>blue economy</em> dapat mengatasi problematika yang mengancam ekosistem laut bahkan mengancam kesejahteraan masyarakat pesisir. Apabila ditinjau dari paradigma fiqh lingkungan, blue sukuk mampu mengimplementasikan kaidah-kaidah fiqh dalam upaya pelestarian ekosistem laut untuk kemashlahatan generasi mendatang.</p> <p><strong>Kata kunci</strong>: Blue Sukuk, Fiqh Lingkungan, SDGs</p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p><strong><em>Abstract</em></strong><em>. Indonesia has declared its commitment as one of the world's frontline countries in marine protection at the One Ocean Summit which took place in France, 9-11 February 2022. Some of them are the commitment to achieve the target of 32.5 million hectares of marine protected areas by 2030, the commitment to reduce marine plastic waste by 2025, and the target of rehabilitating 600 thousand hectares of mangroves by 2024, even considering that marine environmental management needs to be placed in the dimension of sustainable development. From the various efforts made by the government, sukuk as one of the Islamic financial instruments can be a financing innovation and can support the preservation of marine ecosystems. The purpose of this research is to analyse the potential of blue sukuk, the relevance of blue sukuk to environmental fiqh and how blue sukuk guarantees the future of Indonesia's marine ecosystem. This research uses a literature study approach that combines data from the DJJPR of the Ministry of Finance on the development of sukuk in Indonesia, environmental fiqh literature and various studies related to Indonesia's marine ecosystem. The results show that the potential of blue sukuk, which begins with the emergence of the concept of blue economy, can overcome problems that threaten marine ecosystems and even threaten the welfare of coastal communities. From the paradigm of environmental fiqh, blue sukuk is able to implement the rules of fiqh in efforts to preserve marine ecosystems for the benefit of future generations.</em></p> <p><strong><em>Keywords</em></strong><em>: </em><em>Blue Sukuk, Environmental Fiqh, SDGs</em></p> Bahrina Almas Copyright (c) 2025 Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains https://journal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/4808 Thu, 29 May 2025 00:00:00 +0700 Technosains pada Shopee Pay Later menurut Perspektif Maqashid Syari'ah Abu Zahrah https://journal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/4754 <p><strong>Abstrak</strong></p> <p><em>Pay later merupakan metode bayar kekinian yang telah diterapkan diberbagai macam platform market place, salah satu contohnya yaitu pada aplikasi Shopee. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme pay later yang diterapkan pada market place shopee yang telah mendapat izin operasi dari pihak OJK yang kemudian dianalisis dengan Maqashid Syari’ah Abu Zahrah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan data sekunder yang diolah dan dianalisa dalam bentuk kalimat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa shopee pay later merupakan metode bayar yang menggunakan akad qardh. Akad ini diperbolehkan selama masih berada di jalur syari’ah dan tidak bertentangan pada nash ataupun hukum syari’ah. Pada aplikasi ini ditemukan adanya tambahan tambahan yang ditetapkan dalam akad yang menurut akad qardh itu di haramkan. Sedangkan hasil analisis dari segi maqashid syari’ah menunjukkan bahwa aplikasi ini belum sesuai dengan alasan tidak adanya iqamah al-adl dalam penggunaannya, meskipun aplikasi ini mewujudkan kemaslahatan bagi masyarakat yang membutuhkan utang. Tidak aanya keadilan dalam penggunaan aplikasi ini didasari dengan adanya tambahan presentase&nbsp; yang akan berakibat pada riba yang menyulitkan peminjam atau pengguna aplikasi.&nbsp;&nbsp;&nbsp; </em></p> <p><strong><em>Kata kunci</em></strong><em>: Pay Later, Maqashid Syari’ah, Riba </em></p> Imam Kamaludin, Sya'na Sekar Izaty, Syifa Auliya Hanifah Copyright (c) 2025 Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains https://journal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/4754 Thu, 29 May 2025 00:00:00 +0700 DIFUSI TEKNOLOGI DIGITAL DALAM MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH: LITERATURE REVIEW https://journal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/4774 <p>Perkembangan teknologi digital telah menghadirkan tantangan dan peluang baru terutama dalam sektor keuangan syariah, sebagai upaya untuk memaksimalkan penggunaan teknologi dibutuhkan adanya titik temu antara implementasi teknologi, dan prinsip-prinsip keuangan syariah, urgensi untuk mengadopsi teknologi dalam sektor keuangan syariah mengarah pada efektivitas dan efisiensi yang dapat tercipta dari sistem keuangan syariah yang berbasis teknologi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk difusi teknologi digital dalam manajemen keuangan syariah dalam berbagai jenis instansi terutama lembaga keuangan. Melalui pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian <em>literature review</em>, penelitian ini akan menggunakan data dan penelitia empiris dalam merumuskan hasil penelitian, dengan menggunakan <em>deductive reasoning </em>sebagai teknik analisis data, penelitian ini akan seefektif mungkin dalam mengekstrak dan menginterpretasikan akumulasi informasi yang diperoleh dari penelitian-penelitian yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan adanya integrasi teknologi dalam lembaga keuangan meningkatkan kinerja keuangan dan manajemen keuangan lembaga tersebut. Namun, masalah yang dihadapi kerapkali berhubungan dengan kemampuan adaptabilitas pengguna teknologi yang menjelaskan mengapa teknologi masih mengalami hambatan untuk digunakan secara merata, dengan demikian dibutuhkan adanya difusi, yang berdasarkan beberapa lembaga yang telah menggunakan teknologi dengan baik, penerimaan terhadap teknologi akan meningkatkan kinerja perusahaan dalam berbagai aspek terutama dalam kinerja administrasi.</p> Annisa Purnamasari, Murni Ningsih, Oktavianty Oktavianty, Alamsyah Agit Copyright (c) 2025 Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains https://journal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/4774 Thu, 29 May 2025 00:00:00 +0700 PENERAPAN SISTEM UJRAH SEBAGAI ALTERNATIF PEMBIAYAAN TANPA RIBA DALAM PEER TO PEER LENDING SYARIAH DI INDONESIA https://journal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/4787 <p>Penelitian ini membahas penerapan sistem <em>ujrah</em> dalam <em>financial technology </em>berbasis <em>Peer to Peer</em> (P2P) <em>lending </em>syariah sebagai alternatif pembiayaan tanpa riba di Indonesia. Seiring dengan berkembangnya industri <em>financial technology </em>syariah, adanya sistem <em>ujrah</em> yang dilaksanakan berdasarkan akad <em>wakalah bi al-hujrah, </em>digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keuntungan oleh pemberi dana serta sebagai imbalan yang wajib dibayar atas jasa yang dilakukan oleh pemberi dana. Kajian ini menggunakan pendekatan deskriptif-analitis untuk memahami bagaimana mekanisme <em>ujrah</em> yang diterapkan dalam <em>Peer to Peer</em> (P2P) <em>lending </em>syariah, dengan data yang diperoleh dari literatur dan regulasi. Namun, terdapat tantangan dalam hal pemahaman masyarakat mengenai <em>Peer to Peer</em> (P2P) <em>lending </em>syariah. Penelitian ini menyoroti tinjauan bagaimana penerapan sistem <em>ujrah </em>dalam menghadapi inovasi teknologi untuk memperkuat penerapan <em>financial technology </em>berbasis <em>Peer to Peer</em> (P2P) <em>lending </em>syariah berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 10/POJK.05/2022 tentang Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi dan Fatwa Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia Nomor 113/DSN-MUI/IX/2017 tentang Akad <em>Wakalah Bi Al-Ujrah</em>, serta mengedukasi masyarakat tentang manfaat pembiayaan syariah tanpa riba. Dengan demikian, sistem <em>ujrah</em> memberikan manfaat yang signifikan bagi pengembangan pembiayaan halal sesuai dengan prinsip syariah sebagai salah satu solusi untuk menghindari transaksi dari riba dan meningkatkan inklusi keuangan syariah di Indonesia.</p> Dannizar Arsal, Rifka Assyifa Copyright (c) 2025 Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains https://journal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/4787 Thu, 29 May 2025 00:00:00 +0700 TRANSFORMASI KEUANGAN ISLAM DALAM ERA FINTECH DAN BLOCKCHAIN: TINJAUAN BIBLIOMETRIK https://journal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/4789 <p>Keuangan Islam telah mengalami transformasi signifikan seiring perkembangan teknologi, khususnya dalam bidang financial technology (fintech) dan blockchain. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis transformasi keuangan Islam di era teknologi keuangan (fintech) dan blockchain melalui pendekatan bibliometrik. Kajian ini mengidentifikasi tren publikasi, kolaborasi global, serta topik utama dalam perkembangan keuangan syariah yang diintegrasikan dengan teknologi modern. Berdasarkan data dari Scopus, terjadi peningkatan signifikan dalam jumlah publikasi yang membahas inovasi produk keuangan syariah yang sesuai dengan prinsip syariah, penerapan teknologi blockchain dalam kontrak pintar, dan tantangan regulasi di sektor ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fintech dan blockchain memiliki potensi besar dalam meningkatkan inklusi keuangan dan efisiensi operasional di industri keuangan Islam. Namun, terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi, terutama terkait regulasi syariah dan kesenjangan digital di negara-negara berkembang. Penelitian ini memberikan wawasan bagi pengembangan lebih lanjut keuangan syariah di era digital.</p> Balqis Syathiri Copyright (c) 2025 Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains https://journal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/4789 Thu, 29 May 2025 00:00:00 +0700 ANALISIS MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK DALAM PERLINDUNGAN DAN JAMINAN PRODUK USAHA YANG TERSERTIFIKASI HALAL https://journal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/4794 <p>Manajemen merupakan sebuah proes pengorganisasian, pengelolaan dan pengaturan untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Dalam hal ini manajemen masih memiliki kesinambungan dengan sebuah pelayanan. Pelayanan seharusnya dapat memenuhi kepuasan objek yang dilayani, karena tingkat kepuasan objek yang dilayani menjadi sebuah tolak ukur bahwa pelayanan yang diberikan telah memenuhi standar normatif yang diharapkan Masyarakat. Bagi seorang muslim, halal adalah sebuah keharusan. Makanan halal akan menghasilkan perilaku dan tindakan halal serta prinsip halal ini sudah menjadi hal dasar dalam kehidupan sehari-hari. Majelis Ulama’ Indonesia sendiri (MUI) yang merupakan wadah ulama’ yang dijadikan dasar dalam menetapkan sebuah hukum dalam Islam. Ketentuan kehalalan menjadi <em>leading factor </em>yang memberikan nilai tambah bagi dunia usaha. Sistem jaminan tersebut lebih mengacu terhadap manajemen yang menekankan pada pengendalian kualitas pada setiap lini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui manajemen pelayanan public pada perlindungan dan jaminan produk usaha yang tersertifikasi halal. Serta sebagai sumber rujukan bagi pelaku usaha pada umumnya dan Masyarakat akan sertifikasi yang sudah beredar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah untuk melindungi konsumen dari produk yang tidak halal, sesuai dengan asas perlindungan konsumen di Indonesia. Sertifikasi halal adalah instrument penting dalam menjamin keamanan produk yang beredar khususnya untuk produk makanan dan minuman. Terdapat 300 UMKM di MUI Kota Kediri yang dinyatakan sudah tersertifikasi halal. Sertifikasi halal ini memiliki temuan utama berupa manajemen LPPOM MUI, proses pelayanan dan pemeriksaan produk.</p> <p><strong>Kata kunci: </strong><em>Manajemen Pelayanan Publik, Pengawasan, Sertifikasi Halal.</em></p> Achmad Roysul Rohim, Labib Fadhlurrohman, Nurul Atikoh, Akhmad Syairul Mufid Copyright (c) 2025 Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains https://journal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/4794 Thu, 29 May 2025 00:00:00 +0700 ZAKAT AND CASH WAQF DEVELOPMENT STRATEGY RELATED TO SHARIA FINANCIAL MARKET DEPTH https://journal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/4799 <p><em>This article attempts to analyze how the development of the role of zakat and waqf in the modern economy. This is motivated by conditions where zakat and waqf play a role in the economy. That zakat and waqf have a very important role in this modern economy. On the other hand, the development of zakat and waqf has been increasingly rapid and has excellent potential in economic development in Indonesia, especially in this modern economy and certainly provides benefits to the community. Several countries show success in managing zakat and waqf so that it shows that it has quite good potential.</em></p> Muhammad Ash-Shiddiqy Copyright (c) 2025 Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains https://journal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/4799 Thu, 29 May 2025 00:00:00 +0700 Resonansi Teknologi, Pengetahuan, dan Nilai Keagamaan: Analisis Etnografi Virtual Platform kitabisa.com https://journal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/4739 <p><em>The development of digital technology has brought significant changes in various aspects of life, including religious practice and philanthropy. This phenomenon raises questions about how technology, knowledge, and religious values interact and resonate in the context of a dynamic Indonesian society. This research aims to analyze the resonance between technology, knowledge, and religious values through a case study of the crowdfunding platform kitabisa.com. Using a virtual ethnography method, this research collected data through online observation and content analysis of the kitabisa.com platform. The data were analyzed using a thematic approach to identify patterns of interaction between elements of technology, knowledge, and religious values. The results showed that kitabisa.com successfully integrated sharia principles into its operational system, facilitating the transformation of charity and zakat practices in a digital context. There is an increase in digital literacy in Islamic philanthropy, where users not only learn to use technology to donate, but also understand religious concepts related to philanthropy in a digital context. Significant socio-religious implications are seen through changes in donation patterns that are more efficient and the strengthening of community solidarity that transcends geographical boundaries. In conclusion, the resonance between technology, knowledge and religious values in the kitabisa.com platform illustrates a model of integration and and the successful interconnection between science and religion. This phenomenon confirms the important role of technology in strengthening and expanding religious practices, while still maintaining the essence of the fundamental values of religious teachings in the digital age.</em></p> Defany Khoirunnisa, Khoirul Umam Addzaky; Ilzam Hubby Dzikrillah Alfani Copyright (c) 2025 Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains https://journal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/4739 Thu, 29 May 2025 00:00:00 +0700 MEMBENDUNG PERBEDAAN HARI RAYA IDUL FITRI 1444 H ANTARA BRIN DAN MUHAMMADIYAH: DALAM TINJAUAN AL-QUR’AN SEBAGAI KONSEP MODERASI BERAGAMA YANG HARMONI https://journal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/4748 <p><em>The Al-Qur'an came to earth basically because it is rahmatan lil alamin and harmanization of life. The Islamic Ummah believes that it is an heirloom of the holy book which went down directly to the Prophet to be conveyed to the Muslim Ummah with the aim that the Ummah becomes peaceful and harmonious. However, if it is pulled back to the modern era it is inversely proportional to the general ideals expected. What happened was only social jealousy and prolonged conflict as happened in the "determination of Eid al-Fitr 1444 H", namely Muhammadiyah members were threatened by elements/thugs who did not have humanity. Therefore this manuscript is present as a center for analysis and discussion which aims to analyze the Koran as harmonization in the review of Religious Moderation. This research uses a qualitative approach based on case studies, the case in question is that there is a difference in the determination of Eid al-Fitr 1444 H to become a conflict in Indonesia. The research setting began in Indonesia, the researchers took samples in Bantul, Yogyakarta. The methods used are interviews, observation, and documentation. Data analysis uses data display, data reduction, and data verification. The results of the study stated that the waning of the Muslim community was related to harmonization, tolerance, and religious tolerance. The Islamic Ummah is fighting because it is driven by a sense of social jealousy. In this case the Al-Qur'an is present as a guide and guide for the progress of the Muslim community. With the note that the researchers provide offers and alternatives, including: BRIN as a research research center better understands and follows the policy of religious moderation as proclaimed by KEMENAG. The importance of religious moderation values is implemented to Muslims as a wasatan community in this country. Finally, BRIN is more open to Muhammadiyah organizations with decisions and choices as approved by the MORA ISBATH ASSEMBLY.</em></p> MOHAMMAD JAILANI Copyright (c) 2025 Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains https://journal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/4748 Thu, 29 May 2025 00:00:00 +0700 CYBER BULLYING DI ERA DIGITAL DAN UPAYA PENGUATAN DIMENSI ETIKA PERSPEKTIF AL-QURAN https://journal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/4773 <p>Disrupsi teknologi digital telah membawa fenomena <em>bullying </em>keluar dari ruang fisik menuju ruang yang abstrak. Dilansir dari <em>Center for Digital Society </em>(CfDS), hasil penelitian terhadap remaja usia 13-18 tahun di 34 Provinsi, tercatat 1.895 siswa mengalami <em>cyber bullying</em>. United Nation Children’s Fund (UNICEF) melakukan penelitian terhadap 2.777 responden berusia 14-24 tahun di Indonesia dan menunjukkan 45% anak pernah mengalami <em>cyber bullying. </em>Persoalan maraknya <em>cyber bullying </em>harus segera dituntaskan. Tujuan penulisan artikel ini mendeskripsikan urgensi perundungan yang semakin marak terjadi di ruang digital serta solusi berbasis nilai-nilai Al-Quran. <em>Digital Ethic</em> menjadi salah satu konsep yang diajarkan dalam agama Islam dalam menghadapi perkembangan teknologi. manusia sudah sejak lama diingatkan oleh Allah SWT dalam firman-Nya, QS. Al-Maidah [5]: 35. Refleksi ayat tersebut membawa manusia pada sebuah upaya keras untuk menjadikan teknologi sebagai jalan menuju kepada-Nya. Etika digital menjadi pondasi utama untuk mengakhiri problematika kejahatan siber, salah satunya <em>cyber bullying. </em>Al-Quran menjadi pedoman abadi bagi umat Islam telah menegaskan pentingnya menjaga kehormatan manusia sebagaimana tertuang dalam QS. Al-Hujurat [49]: 11. Allah juga menegaskan akan menghukum orang-orang yang menyebarkan kerusakan dan penindasan di muka bumi ini.</p> <p><strong>Kata kunci</strong>: <em>Cyber Bullying, Etika Digital, Al-Quran</em></p> Muhamad Wafa Ridwanulloh Copyright (c) 2025 Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains https://journal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/4773 Thu, 29 May 2025 00:00:00 +0700 Peran Akun Instagram “Elmahrusy Media” dalam Penyiaran Islam di Era Digital https://journal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/4792 <p>Pesatnya perkembangan teknologi dan media sosial, platform digital seperti Instagram telah menjadi sarana efektif untuk menyebarkan informasi, termasuk pesan-pesan agama. Akun "El-Mahrusy Media" memanfaatkan fitur-fitur Instagram seperti postingan, cerita, dan siaran langsung untuk menyampaikan dakwah Islam secara kreatif dan menarik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran akun Instagram "El-Mahrusy Media" dalam menyebarkan ajaran Islam di era digital. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus, menganalisis konten yang dipublikasikan oleh akun "El-Mahrusy Media". Hasil penelitian menunjukkan bahwa akun instagram "El-Mahrusy Media" berperan signifikan dalam penyiaran Islam di era digital, terutama dalam menjangkau kalangan muda yang aktif di media sosial, seperti informasi Pondok Pesantren HM Al-Mahrusiyah Lirboyo dan dakwah Pondok Pesantren HM Al-Mahrusiyah Lirboyo di kalangan Masyarakat.</p> <p><strong><em>Kata Kunci</em></strong>: Media Sosial, Penyiaraan, Era Digital.</p> Nashrulloh Ahsan, Achmad Roysul Rohim, Nurul Atikoh, Ryo Vina Andiko Copyright (c) 2025 Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains https://journal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/4792 Thu, 29 May 2025 00:00:00 +0700 MEDIA SOSIAL SEBAGAI MEDIA DAKWAH: NARASI CERAMAH GUS BAHA DAN DERRY SULAIMAN DALAM MEMPROMOSIKAN HIDUP BERORIENTASI AKHIRAT https://journal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/4798 <p><strong>Abstrak. </strong>Media sosial saat ini mengalami perkembangan yang sangat cepat. Setiap waktu, media sosial diakses dan menjadi aktivitas rutin masyarakat sehari-hari. Konten di media sosial, selain memberikan hiburan, juga dapat memberikan dampak buruk, di antaranya memengaruhi kehidupan menjadi lebih konsumtif dan hedonis. Banyak masalah yang dapat timbul dari hidup konsumtif, seperti pengeluaran yang lebih besar daripada pendapatan, bahkan untuk memenuhi keinginan yang tidak sesuai dengan kemampuan, sehingga banyak yang terjebak dalam pinjaman online. Tulisan ini bertujuan untuk mengeksplorasi gaya penyampaian dakwah melalui media sosial yang dilakukan oleh Gus Baha dan Derry Sulaiman. Selain itu, tulisan ini juga bertujuan untuk mengetahui relevansi konten ceramah dengan realitas masalah di masyarakat. Apakah konten ceramah tersebut dapat diterima dan efektif dalam mengurangi kecenderungan hidup mewah dan konsumtif, serta apakah konten tersebut dapat mendorong penonton untuk hidup lebih sederhana dan lebih mengutamakan kehidupan akhirat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena data yang diperoleh berupa kata-kata, baik lisan maupun tulisan. Objek penelitian ini adalah ceramah Gus Baha dan Derry Sulaiman di kanal YouTube. Hasil studi menunjukkan bahwa pilihan kata pada narasi ceramah melalui media sosial yang disampaikan oleh Gus Baha dan Derry Sulaiman dapat diterima oleh masyarakat. Narasi dalam kedua ceramah tersebut juga mendorong penonton untuk hidup sederhana dan selalu mengingat kehidupan akhirat.</p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p><strong>Kata kunci</strong>: <em>Dakwah, media sosial, konsumtif, hidup sederhana, kehidupan akhirat.</em></p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p><strong><em>Abstract</em></strong><em>. </em><em>Social media is currently undergoing very rapid development. It is accessed constantly and has become a routine activity for people in their daily lives. While social media content provides entertainment, it can also have negative impacts, such as promoting a more consumerist and hedonistic lifestyle. Many problems can arise from a consumerist lifestyle, including spending beyond one's means, often to fulfil desires that exceed personal financial capacity, which has led many to fall into the trap of online loans.</em> <em>This article aims to explore the style of delivering da'wah (Islamic preaching) through social media, as practised by Gus Baha and Derry Sulaiman. Additionally, it seeks to assess the relevance of their lecture content in addressing societal problems. The study will examine whether the content is both acceptable and effective in reducing tendencies towards luxurious and consumerist living and whether it encourages viewers to adopt a simpler lifestyle while prioritizing the afterlife</em><em>. </em><em>This study uses a qualitative approach, as the data collected consists of words, both spoken and written. The subjects of this research are the lectures of Gus Baha and Derry Sulaiman on their YouTube channels.</em> <em>The results of the study indicate that the narrative style used by Gus Baha and Derry Sulaiman in their social media lectures is well-</em><em>accepte</em><em>d by the public. Both lectures also encourage viewers to live more simply and to always keep the afterlife in mind</em><em>.</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><em>Keynote: </em><em>Islamic preaching, social media, </em><em>consumerist</em><em>, </em><em>simpler lifestyle</em><em>, </em><em>afterlife</em><em>.</em></p> Ade Ratnasari Copyright (c) 2025 Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains https://journal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/4798 Thu, 29 May 2025 00:00:00 +0700 TITIK KRITIS KEHALALAN SODIUM DEHYDROACETATE SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN PANGAN DITINJAU DARI EFEK SAMPING TERHADAP KESEHATAN https://journal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/4761 <p><strong>Abstrak. </strong>Sodium Dehydroacetate (DHA-S) adalah senyawa kimia yang digunakan sebagai pengawet dalam makanan, kosmetik, dan pakan ternak. Meskipun dianggap aman oleh beberapa badan pengawas makanan di berbagai negara, penelitian terbaru DHA-S menimbulkan kekhawatiran terkait efek samping bagi kesehatan makhluk hidup termasuk risiko kardiovaskular dan gangguan metabolisme. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau mengenai kehalalan penggunaan DHA-S sebagai bahan tambahan pangan dari perspektif Al-Quran, regulasi pangan, dan efek sampingnya terhadap kesehatan. Penelitian ini merupakan penelitian berbasis studi pustaka dengan menggunakan metode tinjauan sistematis dalam menganalisis informasi dari beberapa literatur guna menemukan jawaban mengenai permasalahan yang diangkat. Menurut Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 168 dan surat Al-Maidah ayat 88, umat muslim tidak hanya diharuskan mengkonsumsi makanan halal tetapi juga makanan yang tidak berbahaya bagi tubuh atau <em>thayyib</em>. Penggunaan DHA-S sebagai bahan tambahan pangan menimbulkan masalah karena efek toksiknya yang signifikan terhadap hewan uji. Meskipun termasuk dalam bahan <em>positive list</em> menurut KMA 1360 Tahun 2021 dan diperbolehkan menurut beberapa regulasi di luar negeri yang diatur secara ketat, DHA-S belum diatur penggunaannya sebagai bahan tambahan pangan di Indonesia. Dengan demikian, produk makanan yang mengandung DHA-S tidak dapat dikategorikan sebagai produk halal menurut regulasi Sistem Jaminan Produk Halal karena potensi dampak negatifnya terhadap kesehatan manusia yang bertentangan dengan prinsip <em>thayyib</em> dalam Islam.&nbsp;&nbsp;</p> <p><strong>Kata kunci</strong>: <em>Sodium Dehydroacetate, Pangan,</em> <em>Titik Kritis, Halal&nbsp; </em></p> <p><strong><em>Abstract</em></strong><em>.Sodium Dehydroacetate (DHA-S) is a chemical compound used as a preservative in food, cosmetics and animal feed. Although considered safe by several food regulatory agencies in various countries, recent research on DHA-S has raised concerns regarding adverse effects on human health including cardiovascular risk and metabolic disorders. This study aims to review the halal use of DHA-S as a food additive from the perspective of the Quran, food regulations, and its side effects on health. This research is a literature study-based research using a systematic review method in analyzing information from several literatures to find answers to the problems raised. According to Al-Quran Surah Al-Baqarah verse 168 and Surah Al-Maidah verse 88, Muslims are not only required to consume halal food but also food that is not harmful to the body or thayyib. The use of DHA-S as a food additive is problematic due to its significant toxic effects on test animals. Although it is included in the positive list of ingredients according to KMA 1360 of 2021 and is allowed according to several regulations abroad that are strictly regulated, DHA-S has not been regulated for use as a food additive in Indonesia. Thus, food products containing DHA-S cannot be categorized as halal products according to the Halal Product Guarantee System regulations due to its potential negative impact on human health which is contrary to the principle of thayyib in Islam.</em><em>&nbsp;</em></p> <p><em>Keynote: Sodium Dehydroacetate, Food, Critical Point, Halal&nbsp; </em></p> Aryas Hakim Indrajaya, Cindy Marsella Husen, Elvira Prasetyani Copyright (c) 2025 Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains https://journal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/4761 Thu, 29 May 2025 00:00:00 +0700 KAJIAN MEDIS TERHADAP TATA CARA MANDI SESUAI ANJURAN RASULULLAH SAW https://journal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/4770 <p><strong>Abstrak. </strong>Perubahan suhu tubuh yang terjadi secara mendadak dapat menyebabkan berbagai respon fisiologis yang signifikan, termasuk perubahan tekanan darah dan penyempitan atau pelebaran pembuluh darah. Secara medis, perubahan suhu tubuh mendadak dapat memicu dampak berbahaya, seperti pusing, peningkatan risiko serangan jantung, serta gangguan sirkulasi darah. Dalam HR. Ahmad 4/81, anjuran Rasulullah SAW untuk berwudhu sebelum mandi memiliki relevansi medis, terutama dalam hal adaptasi tubuh terhadap suhu air yang berbeda. Fungsi wudhu sebelum mandi adalah memproses tubuh untuk beradaptasi terhadap perubahan suhu air, sehingga dapat mengurangi risiko dampak negatif dari perubahan suhu mendadak. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam pengaruh perubahan suhu mendadak pada tubuh manusia serta relevansi anjuran Rasulullah SAW dalam upaya menjaga kesehatan melalui praktek wudhu sebelum mandi. Metode penelitian yang digunakan meliputi kajian pustaka mengenai konsep suhu tubuh, tekanan darah, dan adaptasi fisiologis terhadap perubahan suhu, serta studi kasus yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anjuran Rasulullah SAW dapat diinterpretasikan sebagai solusi untuk mengurangi risiko gangguan kesehatan akibat perubahan suhu mendadak. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengingat agar selalu berhati-hati dalam mengatur suhu air saat mandi, serta memahami pentingnya adaptasi tubuh terhadap perubahan suhu yang mendadak.</p> <p><strong><em>Abstract</em></strong><em>. Sudden changes in body temperature can cause a variety of significant physiological responses, including changes in blood pressure and narrowing or widening of blood vessels. Medically, sudden changes in body temperature can trigger dangerous effects, such as dizziness, increased risk of heart attack, and impaired blood circulation. In HR. Ahmad 4/81, Rasulullah SAW's recommendation to perform ablution before bathing has medical relevance, especially regarding the body's adaptation to different water temperatures. The function of ablution before bathing is to process the body to adapt to changes in water temperature, thereby reducing the risk of negative impacts from sudden temperature changes. This research aims to analyze in depth the effect of sudden changes in temperature on the human body and the relevance of the Prophet's recommendation in maintaining health through ablution before bathing. The research methods used include a literature review regarding the concepts of body temperature, blood pressure, and physiological adaptation to changes in temperature, as well as relevant case studies. The research results show that Rasulullah SAW's recommendations can be interpreted as a solution to reduce the risk of health problems due to sudden temperature chan</em><em>ges</em><em>. It is hoped that this research can be a reminder to always be careful in regulating the water temperature when bathing and to understand the importance of the body's adaptation to sudden changes in temperature.</em></p> Hikmah Nursidik, Anisa Rohmatul Fajri, Mala Ulin Nurrohmaniyah, Dian Aruni Kumalawati Copyright (c) 2025 Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains https://journal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/4770 Thu, 29 May 2025 00:00:00 +0700 BRAIN TO BRAIN COMMUNICATION DALAM PERSPEKTIF ISLAM DAN SAINS: TINJAUAN ETIKA SOSIAL https://journal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/4780 <p>Manusia masih mengalami keterbatasan dalam berkomunikasi yang ditandai dengan kebutuhan media huruf dan suara sehingga memunculkan kebingungan dan kebiasaan informasi. Keterbatasan ini membutuhkan pengembangan teknologi yang mampu menangkap dan mentransmisikan informasi secara langsung dari otak satu ke otak lainnya. Awalnya pengembangan Brain-to-Brain Communication dilakukan untuk memfasilitasi komunikasi otak dengan komputer sehingga dapat dimanfaatkan untuk rehabilitasi saraf dan alat bantu manusia yang dapat dikendalikan melalui otak. Seiring berkembangnya waktu, teknologi ini merambah ke berbagai bidang seperti sebagai pengganti fungsi saraf yang hilang akibat kecelakaan (replace), memulihkan fungsi saraf yang mulai menghilang (restore), memperbaiki fungsi saraf (improve), meningkatkan fungsi saraf (enhance), dan menjadi alat penelitian yang berhubungan dengan fungsi otak. Pengembangan teknologi Brain-to-Brain Communication mulai mencoba untuk mengendalikan manusia, yang mana sebelumnya dikendalikan secara penuh oleh alam, Tuhan, takdir maupun kebetulan. Dalam perkembangan teknologi ini harus disertai dengan pertimbangan berbagai aspek, salah satunya dalam aspek Islam. Pengembangan teknologi ini dalam Islam dikhawatirkan mampu mendesain ulang manusia yang berpotensi mencederai hakikat Tuhan sebagai pencipta. Selain itu, pengembangan teknologi ini dikhawatirkan mampu melatarbelakangi lahirnya agama baru dengan daya tarik luas sehingga mampu mewujudkan keseragaman di dunia. Namun, apabila kebutuhan akan Brain-to-Brain Communication lebih besar dibandingkan dengan mudharat yang dihasilkan, maka Islam akan mengesampingkan larangan tersebut dengan tetap didampingi oleh kode komunitarian dalam Islam. Namun, tetap harus memperhatikan prinsip lainnya, yaitu kemajuan teknologi ini tidak boleh menimbulkan bahaya atau efek samping.</p> Widha Putrie Saharani, Nurul Aulia, Nita Handayani Copyright (c) 2025 Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains https://journal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/4780 Thu, 29 May 2025 00:00:00 +0700 EFEKTIVITAS TERAPI DZIKIR DALAM MENURUNKAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN KANKER https://journal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/4791 <p><strong>Abstrak.</strong> Kanker adalah salah satu penyakit dengan peningkatan prevalensi yang cukup signifikan secara global setiap tahunnya. Pasien yang didiagnosis kanker cenderung mengalami dan merasakan dampak yang beragam, seperti dampak secara fisik maupun psikologis. Dampak psikologis yang sering muncul salah satunya adalah gangguan kecemasan, yang ditandai dengan perubahan fisik dan perasaan pasien. Untuk mengatasi kecemasan pada pasien kanker, penelitian ini menggunakan intervensi terapi dzikir. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi seberapa efektif terapi dzikir untuk mereduksi gangguan kecemasan pada pasien yang menderita kanker. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi dzikir memiliki efektivitas yang sebanding dengan intervensi non-farmakologis lain, seperti meditasi dan relaksasi. Penemuan ini menyoroti pentingnya integrasi terapi dzikir dalam perawatan pasien kanker sebagai metode non-invasif yang mudah diterapkan dan tidak menimbulkan efek samping. Integrasi terapi dzikir diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup pasien kanker dengan diagnosis dan pengobatan. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengeksplorasi berbagai jenis dzikir yang paling efektif dan mengembangkan panduan praktis bagi perawat dalam menerapkan terapi ini.</p> <p><strong><em>&nbsp;</em></strong></p> <p><strong><em>Kata kunci: </em></strong><em>Terapi, Dzikir, Kanker, Kecemasan</em></p> <p>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;</p> <p><strong><em>Abstract.</em></strong> <em>Cancer is a disease with a significant increase in prevalence globally every year. Patients diagnosed with cancer tend to experience and experience various impacts, such as physical and psychological impacts. One of the psychological impacts that often arises is anxiety disorders, which are characterized by physical changes and the patient's feelings. To overcome anxiety in cancer patients, this research uses dhikr therapy intervention. This study aims to evaluate how effective dhikr therapy is in reducing anxiety disorders in patients suffering from cancer. The research results show that dhikr therapy has comparable effectiveness to other non-pharmacological interventions, such as meditation and relaxation. These findings highlight the importance of integrating dhikr therapy in the treatment of cancer patients as a non-invasive method that is easy to apply and does not cause side effects. The integration of dhikr therapy is expected to improve the quality of life of cancer patients with diagnosis and treatment. Further research needs to be conducted to explore the most effective types of dhikr and develop practical guidance for nurses in implementing this therapy.</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><em>Keynote: Therapy, Dhikr, Cancer, Anxiety</em></p> Muhammad Anwar Prasetia, Diza Zafira Zukhruf, Nita Handayani Copyright (c) 2025 Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains https://journal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/4791 Thu, 29 May 2025 00:00:00 +0700 Budaya Makan Menggunakan Tangan Berdasarkan Perspektif Islam dan Sains: Kajian Ajaran Rasulullah Saw.. https://journal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/4801 <p><strong>Abstrak. </strong>Setiap bangsa memiliki tata cara makan yang khas sehingga menjadi identitas budaya secara turun-temurun. Salah satu cara tradisional yang masih bertahan hingga sekarang yakni makan menggunakan tangan secara langsung. Praktik tersebut telah menjadi bagian dari berbagai budaya termasuk bagi bangsa-bangsa di Asia Tenggara, India, Afrika, hingga Timur Tengah. Selain itu, budaya ini pula menjadi tradisi dalam agama Islam yang telah diajarkan Rasulullah saw. dengan landasan teologis dan dalil terkait yang menekankan pada etika, kebersihan, serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Sementara itu, dari sudut pandang sains menunjukkan bahwa makan dengan tangan lebih sehat daripada makan menggunakan peralatan makan. Oleh karena itu, <em>paper </em>ini bertujuan untuk mengkaji lebih lanjut kebiasaan tersebut dengan meninjau dari perspektif Islam dan sains. Penelitian dilakukan dengan metode studi literatur yang bersumber dari artikel, <em>paper</em>, jurnal, <em>textbook</em>, maupun <em>electronic based. </em>Berdasarkan hasil penelusuran literatur, selanjutnya dilakukan evaluasi data dari berbagai sumber untuk mengidentifikasi potensi dampak kesehatan dari kebiasaan tersebut. Hasil penelitian ini menemukan adanya interkoneksi antara praktik tradisional dengan kesehatan modern. Akan menggunakan tangan tidak hanya memiliki landasan teologis yang kuat dalam Islam, tetapi juga didukung oleh sejumlah penelitian ilmiah yang menunjukkan manfaatnya bagi kesehatan pencernaan dan stimulasi saraf.<strong>&nbsp;</strong></p> <p><strong>Kata kunci</strong>: <em>Makan, tangan, kesehatan, sains</em></p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p><strong><em>Abstract</em></strong><em>. Every nation has a unique way of eating that has become a cultural identity for generations. One of the traditional ways that still survives today is using hands directly. The practice has become part of various cultures including nations in Southeast Asia, India, Africa, and the Middle East. In addition, this culture has also become a tradition in Islam taught by the Prophet Muhammad with theological base and related arguments that emphasize ethics, cleanliness, and the values contained therein. Meanwhile from a scientific perspective, eating by hands is considered healthier than eating indirectly with utensils. Therefore, this paper aims to further examine this habit by reviewing it from the perspective of Islam and science. The research was conducted using a literature review methods sourced from articles, papers, journals, textbooks, and electronic-based. Based on the literature search results, data from various sources were evaluated to identify the potential health impacts of this habit. This study found an interconnection between traditional practices and modern health. Eating with hands not only has a strong theological foundation in Islam, but is also supported by several scientific studies that show its benefits for digestive health and neural stimulation.</em></p> <p><em><strong>Keynote</strong>: Eat, hands, healthy, science</em></p> Ririn Ria Aryani, Widya Eka Safitri, Rifqah Zaiimatul Arifah, Hanif Rasyid Wibowo Copyright (c) 2025 Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains https://journal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/4801 Thu, 29 May 2025 00:00:00 +0700 Malapraktik Islamisasi Sains pada Pengobatan Akhir Zaman PAZ Al Kasaw https://journal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/4804 <p><strong>Abstrak. </strong>Relasi antara Islam dan sains memunculkan beragam output, baik yang positif maupun negatif. Semangat revivalisme yang tidak diiringi ilmu pengetahuan yang memadai bisa menghasilkan malapraktik Islamisasi sains. Penelitian ini berjudul Malapraktik Islamisasi Sains pada Pengobatan Akhir Zaman PAZ Al Kasaw, bertujuan mengungkap malapraktik Islamisasi sains di bidang medis. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan informan yang terlibat dalam Pengobatan Akhir Zaman PAZ Al Kasaw, analisis dokumen dan studi pustaka. Pengobatan Akhir Zaman PAZ Al Kasaw telah menggunakan ayat-ayat Al Quran : QS Al-Mu’minun 14 sebagai metode diagnosa pengobatan, QS Sad 42 sebagai jurus terapi hentak kaki dan Maryam 22-26 sebagai metode persalinan Maryam. Hal ini diyakini sebagai praktek Islamisasi sains di bidang medis. Tetapi hasil penelitian menunjukkan bahwa yang terjadi adalah malapraktik di bidang tafsir Al Quran maupun sains medis. Efektivitas pengobatan tidak terbukti dan memunculkan disintegrasi antara Islam dan sains. Teori pengobatan yang dihasilkan justru menghasilkan Islamisasi pseudosains dan melawan pengetahuan yang telah mapan di bidang medis. Aspek malpraktik dalam Islamisasi sains yang terjadi dalam praktik PAZ Al Kasaw, mencakup ketidakjelasan metode, klaim tanpa dasar ilmiah yang kuat, serta potensi bahaya yang ditimbulkan pada masyarakat yang percaya pada pendekatan tersebut.</p> <p><strong>Kata kunci</strong>: <em>Malapraktik ,Islamisasi Sains, Pengobatan, PAZ Al Kasaw</em></p> <p>&nbsp;</p> <p><strong><em>Abstract</em></strong><em>. The relationship between Islam and science produces various outputs, both positive and negative. The spirit of revivalism that is not accompanied by adequate science can result in malpractice of Islamization of science. This study entitled Malpractice of Islamization of Science in Pengobatan Akhir Zaman PAZ Al Kasaw, aims to reveal the malpractice of Islamization of science in the medical field. The research method used is a qualitative method with a descriptive approach. Data were collected through in-depth interviews with informants involved in Pengobatan Akhir Zaman PAZ Al Kasaw, document analysis and literature study. Pengobatan Akhir Zaman PAZ Al Kasaw has used the verses of the Quran: QS Al-Mu'minun 14 as a method of treatment diagnosis, QS Sad 42 as a foot-stomping therapy technique and Maryam 22-26 as Maryam's birth method. This is believed to be a practice of Islamization of science in the medical field. However, the results of the study show that what happened was malpractice in the field of interpretation of the Quran and medical science. The effectiveness of the treatment was not proven and gave rise to disintegration between Islam and science. The resulting medical theory actually resulted in the Islamization of pseudoscience and went against established knowledge in the medical field. Aspects of malpractice in the Islamization of science that occur in the practice of PAZ Al Kasaw include unclear methods, claims without a strong scientific basis, and the potential harm caused to the community that believes in this approach.</em></p> <p>&nbsp;</p> <p><em>Keynote: Malpractice, Islamization of science, Medicine, PAZ Al Kasaw</em></p> Hanif Acep Nur Adhi Copyright (c) 2025 Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains https://journal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/4804 Thu, 29 May 2025 00:00:00 +0700 Strategi Politik Kiai Terhadap Elektabilitas Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Pada Konstelasi Pemilihan Umum Tahun 2024 https://journal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/4753 <p>Penelitian ini membahas tentang strategi politik Kiai yang mempunyai pengaruh besar terhadap peningkatan elektabilitas yang dimiliki oleh calon Presiden dan calon Wakil Presiden pada konstelasi pemilihan umum tahun 2024. Ciri khas Kiai sebagai tokoh agama yang memiliki kewibawaan dan kehormatanan yang senantiasa disegani dan dipatuhi oleh masyarakat menjadi salah satu alasan terjunnya Kiai dalam ranah politik. Penelitian yang dilakukan ini akan menjelaskan tentang 3 hal, yakni peranan Kiai dalam politik, dualisme nasionalis dan agamisme, serta strategi politik Kiai dalam meningkatkan elektabilitas calon yang didukungnya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang merujuk pada studi pendekatan fenomenologi. Sumber data dalam penelitian ini menggunakan studi literature atau kepustakaan yang mengacu pada kasus penelitian sebelumnya, jurnal-jurnal internasional maupun nasional, buku-buku yang berkaitan, dan sumber internet terpercaya. Selanjutnya, data yang sudah terkumpul akan melalui tahap reduksi data, analisis data, penyajian data, dan menarik kesimpulan serta saran dari hasil penelitian yang dilakukan. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa peranan strategi politik Kiai sangat mempengaruhi masyarakat luas dalam pemilihan umum tahun 2024. Dalam menentukan pilihan calon Presiden dan calon Wakil Presiden banyak masyarakat yang mengacu pada calon yang didukung oleh Kiai. Fenomena ini menunjukan bahwa strategi politik yang dilakukan oleh Kiai sangatlah mempengaruhi pilihan masyarakat dan mampu mendongkrak elektabilitas dari calon yang dipilih oleh Kiai tersebut.</p> Ikmah Wati, Darto Wahidin Copyright (c) 2025 Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains https://journal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/4753 Thu, 29 May 2025 00:00:00 +0700 REVITALISASI KESEJAHTERAAN SOSIAL TUKANG BECAK TERHADAP EKSISTENSI TRANSPORTASI ONLINE PADA PENDEKATAN HUKUM NASIONAL DAN MAQASHID AL-SYARI’AH https://journal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/4759 <p>Perkembangan teknologi yang sangat pesat pada akhir-akhir ini memunculkan sebuah aplikasi yang memudahkan manusia untuk memesan transportasi online. Hal ini menimbulkan kesenjangan sosial yang semakin terbuka, antara tukang becak dan pelaku ojek online. Dimana tukang becak mengalami penurunan tajam mengenai pendapatan. Penelitian ini menawarkan hukum Islam sebagai alternatif jawaban atas problematika ini dengan mengacu pada<em> maqashid al-syari’ah</em>. Penelitian ini adalah penelitian <em>yuridis normative</em> dengan pendekatan perundang-undangan dan kasus. Data yang digunakan berupa data sekunder berupa sumber bahan hukum primer, sekunder dan tersier yang disajikan secara deduktif. Hasil dari penelitian ini adalah hukum Islam melindungi hak asasi manusia termasuk hak asasi dari tukang becak. Hal ini sejalan dengan yang diamanatkan dalam Pasal 27 Ayat 2, Pasal 28 A, Pasal 28C ayat (1), Pasal 28D ayat (1) UUD 1945. Dibutuhkan suatu terobosan dan kebijakan yang perpihak terhadap tukang becak agar kesenjangan ini segera terselesaikan dengan baik.</p> ALFIN DWI NOVEMYANTO ALFIN, Yamuna Nurafifah Copyright (c) 2025 Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains https://journal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/4759 Thu, 29 May 2025 00:00:00 +0700 Standpoint Epistemology in Feminist Philosophy of Science: An Analysis of Sandra Harding's Thought https://journal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/4796 <p><span style="text-decoration: underline;">This article discusses feminist philosophy of science with a focus on analyzing Sandra Harding's standpoint epistemology. Standpoint epistemology critiques the claim of objectivity in traditional science by emphasizing the unique insights that can be gained from marginalized groups, such as women, in scientific inquiry. Thinkers like Harding, Evelyn Fox Keller, and Donna Haraway argue that the perspectives of marginalized groups can reveal hidden biases and reshape our understanding of scientific reality. However, this approach has faced criticism, particularly regarding the risk of epistemological relativism, as highlighted by scholars such as Richard Rorty and Susan Haack. This study critically examines Harding's standpoint epistemology from the perspective of Islamic philosophy, particularly through Syed Naquib al-Attas's views on the philosophy of science. Islamic epistemology emphasizes the importance of integrating reason and revelation, prioritizing absolute truth derived from divine revelation, which contrasts with the relativism inherent in standpoint epistemology. By analyzing Harding's critique through the lens of Islamic philosophical principles, this study aims to offer a more balanced and objective framework for understanding the role of social context in the production of scientific knowledge. The findings of this research contribute to the ongoing debate on objectivity and relativism in science, proposing that while standpoint epistemology offers valuable insights into social biases, it must be carefully balanced to avoid undermining the pursuit of universal truth.&nbsp;</span></p> <p><span style="text-decoration: underline;">&nbsp;</span></p> <p><span style="text-decoration: underline;">Kata kunci: Standpoint Epistemology, Feminist Philosophy of Science, Islamic Epistemology, Epistemic Frameworks, Sandra Harding&nbsp;</span></p> <p><span style="text-decoration: underline;">&nbsp;</span></p> <ol> <li><span style="text-decoration: underline;">Artikel ini membahas filsafat sains feminis dengan fokus pada analisis standpoint epistemology Sandra Harding. Epistemologi sudut pandang mengkritik klaim objektivitas dalam sains tradisional dengan menekankan wawasan unik yang dapat diperoleh dari kelompok-kelompok terpinggirkan, seperti perempuan, dalam penelitian ilmiah. Tokoh-tokoh seperti Harding, Evelyn Fox Keller, dan Donna Haraway berpendapat bahwa perspektif dari kelompok yang terpinggirkan dapat mengungkap bias tersembunyi dan mengubah pemahaman kita tentang realitas ilmiah. Namun, pendekatan ini mendapat kritik, terutama mengenai risiko relativisme epistemologis, sebagaimana diutarakan oleh para sarjana seperti Richard Rorty dan Susan Haack. Penelitian ini mengkaji secara kritis epistemologi sudut pandang Harding dari perspektif filsafat Islam, khususnya melalui pandangan Syed Naquib al-Attas tentang filsafat sains. Epistemologi Islam menekankan pentingnya integrasi antara akal dan wahyu, serta mengutamakan kebenaran absolut yang bersumber dari wahyu ilahi, yang berseberangan dengan relativisme dalam epistemologi sudut pandang. Dengan menganalisis kritik Harding dari sudut pandang prinsip-prinsip filsafat Islam, penelitian ini bertujuan untuk menawarkan kerangka kerja yang lebih seimbang dan objektif dalam memahami peran konteks sosial dalam produksi pengetahuan ilmiah. Temuan penelitian ini berkontribusi pada perdebatan tentang objektivitas dan relativisme dalam sains, dengan mengusulkan bahwa meskipun epistemologi sudut pandang memberikan wawasan penting tentang bias sosial, hal ini perlu diseimbangkan agar tidak melemahkan pencarian kebenaran universal.</span></li> </ol> Faqih, Nadaa, Sayyid Muhammad Indallah Copyright (c) 2025 Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains https://journal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/4796 Thu, 29 May 2025 00:00:00 +0700 PENERAPAN METODE SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ISLAM SUATU KAJIAN LITERATUR https://journal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/4729 <p>Indonesia's literacy index shows a significant increase from decade to decade, based on a survey conducted by The World Bank. This is also reflected in the Qur'anic literacy proficiency index which continues to progress every year, indicating the development of literacy in general in Indonesia. The curriculum implemented by the government aims to improve education in Indonesia through programs offered within the framework of Independent Learning-Independent Campus (MBKM) and a scientific approach. However, in learning Islamic Religious Education (PAI), some subjects, such as Aqidah, are difficult to explain scientifically. The purpose of this study is to offer alternative solutions to these problems by integrating the MBKM program. This study uses a qualitative literature study method with a critical paradigm and inductive analysis. The results of the study show that the humanitarian program in the MBKM curriculum can be an effective solution, because through direct experience, students can be emotionally involved and empathically. Thus, they are expected to be able to better understand and interpret Islamic religious concepts in depth through this experience.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Keywords:</strong> Scientific Learning, MBKM, PAI and Aqidah.</p> Muh. Syahlan Riswandi Risal, Muhammad Naufal Copyright (c) 2025 Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains https://journal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/4729 Thu, 29 May 2025 00:00:00 +0700 Pengembangan Aplikasi Mobile Tata Cara Wudhu untuk Anak Menggunakan Metode Research and Development https://journal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/4740 <p><span style="font-weight: 400;">Wudhu merupakan salah satu ibadah penting dalam Islam yang harus dipelajari sejak usia dini. Namun, metode pembelajaran wudhu yang konvensional seringkali kurang menarik bagi anak-anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan aplikasi </span><em><span style="font-weight: 400;">mobile </span></em><span style="font-weight: 400;">sebagai media pembelajaran tata cara wudhu yang interaktif dan menarik bagi anak-anak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah </span><em><span style="font-weight: 400;">Research and Development</span></em><span style="font-weight: 400;"> (R&amp;D), yang mencakup analisis kebutuhan, perancangan aplikasi, implementasi, pengembangan, dan evaluasi. Aplikasi ini menyajikan panduan tata cara wudhu dalam format bacaan elektronik, serta menyediakan narasi suara untuk membantu anak-anak memahami teks bahasa Arab. Aplikasi ini diharapkan dapat menjadi media pembelajaran yang mendukung proses pendidikan agama Islam secara digital. Ke depannya, evaluasi lebih lanjut terhadap aplikasi ini diperlukan untuk mengetahui dampaknya dalam pembelajaran tata cara wudhu bagi anak-anak.</span><br><br><strong>Kata kunci</strong><span style="font-weight: 400;">: </span><em><span style="font-weight: 400;">Anak-anak, Aplikasi, Mobile, R&amp;D, </span></em><span style="font-weight: 400;">Wudhu</span></p> Rahma Bintang Pratama, Riana Saferina Firdaus, Mirna Wati Maswain, Mauliya Azizatun Ni’mah Copyright (c) 2025 Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains https://journal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/4740 Thu, 29 May 2025 00:00:00 +0700 ISLAMIC RELIGIOUS EDUCATION LEARNING DESIGN: INTERCONNECTIVE INTEGRATION OF ISLAM AND SCIENCE IN DEVELOPING GRADUATE COMPETENCIES https://journal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/4752 <p><em>. </em><em>This research aims to develop an Islamic Religious Education (PAI) learning design based on the integration of interconnections between Islam and science in order to increase graduate competency. The focus of this research includes four main aspects: (a) strengthening religious competence, (b) developing scientific competence, (c) integration of knowledge and ethics, and (d) global readiness. The method used is Systematic Literature Review (SLR), by reviewing various relevant research from the last ten years related to integrative learning in Islamic education. The research results show that strengthening religious competence can form a strong spiritual character, while developing scientific competence strengthens critical and rational thinking skills. The integration of knowledge and ethics emphasizes the importance of the link between academic and moral knowledge, which produces graduates who are knowledgeable but still ethical. In addition, global readiness through mastering collaboration, communication and innovation skills based on Islamic values ​​is important to face the challenges of globalization. In conclusion, PAI learning designs that integrate Islam and science are effective in producing graduates who are religious, scientifically intelligent, moral, and ready to compete at the global level.&nbsp;</em></p> Hosaini, Kojin, Mujamil Qomar Copyright (c) 2025 Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains https://journal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/4752 Thu, 29 May 2025 00:00:00 +0700 Penghitung rakaat, Sholat lima waktu, Arduino Uno, Sensor jarak Sharp 2Y0A21, Akurasi dan presisi https://journal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/4779 <p><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Ibadah sholat lima waktu merupakan salah satu kewajiban utama bagi umat Islam yang harus dilaksanakan dengan tepat, termasuk dalam hal menghitung jumlah rakaat. Namun, tidak jarang jamaah, terutama usia lanjut atau orang dengan gangguan konsentrasi, mengalami kesulitan dalam menghitung rakaat. Untuk mengatasi permasalahan ini, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan alat penghitung sujud berbasis arduino uno dan sensor jarak sharp 2Y0A21. Penelitian ini menggunakan metode </span></span><em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Research and Development</span></span></em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"> (R&amp;D) yang meliputi tahapan analisis kebutuhan perancangan alat, pembuatan prototipe, dan pengujian akurasi serta presisi. Dalam penelitian ini juga digunakan arduino uno sebagai kontrol dari sistem dan sensor jarak sharp 2Y0A21 sebagai inputan untuk arduino. Hasil dari pembuatan dan uji coba prototipe menunjukkan bahwa alat penghitung sujud ini memiliki akurasi dan presisi yang tinggi sebesar 99,11% dan 97,54% . Alat ini juga ergonomis dan mudah digunakan. Alat ini bekerja dengan menggunakan prinsip perubahan jarak yang terjadi ketika sujud. Dimana, dua kali sujud akan dihitung menjadi satu kali rakaat. Kesimpulan dari hasil perancangan dan pengujian alat penghitung rakaat shalat dapat membantu pelaksanaan shalat menjadi lebih khusyuk</span></span></p> Trengginas Wibowo Shidiq, Adhitiyo Dwi Prayitno, Aflahah Salsabila Copyright (c) 2025 Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains https://journal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/4779 Thu, 29 May 2025 00:00:00 +0700 DATA CENTER ONLINE COMPILER UNTUK MEMBANGUN APLIKASI EVALUASI PRAKTIKUM PEMROGRAMAN BERDASARKAN PRINSIP MAUDHÛIYYAH, ‘ADULA, DAN ISTIMRÂR https://journal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/4800 <p><em>The Informatics Laboratory of UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta already has supporting infrastructure for practical sessions in the form of a data center, which is connected to the internet via the Information Technology and Data Center (PTIPD). However, the data center has not been optimally utilized to support courses, especially practical sessions. Researchers have developed and installed an online compiler application that can run an automatic evaluation mechanism on the Informatics Laboratory data center. This application is built using the Moodle course management system, the CodeRunner plug-in, and the Jobe server. The evaluation was conducted by adopting the principles of objectivity (maudhûiyyah), fairness (‘adula), and sustainability (istimrâr). The application has been tested on students in Programming Languages class A. The researchers collected feedback data from the students via a questionnaire. The data was then subjected to Pearson validity testing and Cronbach's Alpha reliability testing using an R Table of 0.482. Based on the results of the validity and reliability tests, it can be concluded that this practical application can objectively </em><em>(maudhûiyyah) </em><em>and fairly </em><em>(‘adula)</em><em> assess students' abilities. Additionally, this application can be used sustainably (istimrâr) with further development that can be carried out as needed.</em></p> Muhammad Galih Wonoseto, Mandahadi Kusuma, Dina Millatina Copyright (c) 2025 Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains https://journal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/4800 Thu, 29 May 2025 00:00:00 +0700 Rasāil Ikhwān al-Șafā (9-10 Masehi) dan Perjumpaan Sains dan Islam Dalam Propagasi Sejarah Peradaban Islam https://journal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/4797 <p><em>Rasāil Ikhwān al-Șafā wa Khullān al-Wafā’ </em>(Epistles of The Brethren of Purity) merupakan warisan karya tulis ensiklopedis mengagumkan yang dianggit oleh sekelompok anonim filsuf Arab Muslim yang mengenalkan dirinya sebagai <em>Ikhwān al-Șafā</em>. Satu-satunya kalimat yang tepat untuk mendeskripsikan identitas mereka, meminjam istilah yang dipakai Profesor Emeritus Ian Rechard Netton,&nbsp; adalah “<em>obscure puzzle”</em> dan “<em>a padlocked treasure</em>” sebab hingga kini tak ada penelitian yang mampu memastikan tokoh-tokoh di dalam organisasi itu. Persis sebagaimana judul dari tulisannya, <em>Rasāil Ikhwān al-Șafā </em>memuat beberapa risalah multidisipliner meliputi <em>Mathematical Sciences, Natural Sciences, Psychological and Rational Sciences</em>, serta <em>Devine Sciences</em>. Total keseluruhan dari risalah yang termaktub di dalamnya sebanyak lima puluh dua risalah dengan detil: empat belas risalah bersinggungan dengan matematika-aritmetika (<em>riyādliyyāt</em>), tujuh belas berkenaan dengan filsafat alam (<em>thabi’iyyāt</em>), sepuluh berhubungan dengan psikologi rasional, dan sisanya yang sebelas risalah membahas metafisika (<em>ilāhiyyāt</em>). Artikel ini melalui metode deskriptif dan historis hendak menyajikan beberapa temuan menarik berkaitan resepsi Islam atas Sains yang merupakan suatu keniscayaan sejarah melalui karya Ikhwān al-Șafā tersebut. Penelitian dalam artikel terhadap risalah ensiklopedis itu akan menyasar bagian <em>Natural Sciences </em>secara khusus dan beberapa bagian secara umum yang menandaskan adanya integrasi sains dalam pemikiran Islam.</p> Mahfudhoh Ainiyah, Renanda Ardi Rifkan Pratama Copyright (c) 2025 Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains https://journal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/4797 Thu, 29 May 2025 00:00:00 +0700 PENGEMBANGAN SAINS BERORIENTASI MAQASHID SYARIAH https://journal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/4786 <p>After the idea of ​​unifying science and religion developed until the formation of scientific paradigms like today, discussions about which paradigm is more important than the other are no longer interesting. Rather, the discussion must be directed towards how to give birth to a new science that is integrated with religion as an inseparable part of the scientific building. Along with this development, the development of maqashid sharia-oriented science becomes important to study because it is a real form of the unity of science and religion. If science is oriented towards maqashid sharia which is the protection of religion, soul, mind, lineage and property, of course it will have benefits in accordance with the goals of Islam. For this reason, this article will discuss the development of maqashid sharia-oriented science. Through authoritative and in-depth literature review with a philosophy of science approach, it can be concluded that: <em>first:</em> Islamic science must be based on a correct worldview as the deepest scientific building. <em>Second:</em> Islamic science must be oriented towards maqashid sharia as a real form of integration of science with religion. <em>Third:</em> the maqashid sharia referred to includes the protection of religion, soul, mind, lineage and property. Thus, Islamic science is science that is based on Islamic wordview and oriented towards maqashid sharia.</p> Amir Sahidin, Mohammad Muslih Copyright (c) 2025 Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains https://journal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/4786 Thu, 29 May 2025 00:00:00 +0700 TINJAUAN MAQASHID SYARI’AH DALAM PENGEMBANGAN INDUSTRI HALAL DI INDONESIA https://journal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/4747 <p>Penelitian ini memberi gambaran mengenai pengembangan industri halal dikaitkan dengan teori maqashid syari’ah (lima unsur <br>pokok) dengan menggunakan metode deskriptif-kualitatif guna meneliti gambaran kondisi mengenani pengembangan industri halal, berdasarkan data yang ada (teknik kepustakaan) kemudian dianalisis menggunakan pendekatan teori maqashid syari’ah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengembangan industri halal di Indonesia telah sejalan dengan maqashid syari’ah, dimana mengandung lima unsur pokok, dari mulai penjagaan agama adanya Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) yang membuat keabsahan produksinya dengan nilai-nilai dan aturan Islam, menjaga keselamatan jiwa dari produk-produk yang haram, menjaga akal dengan adanya keterbukaan sistem produksi, menjaga harta dengan upaya memberikan tarif 0 rupiah untuk serftifikasi produk UMK, dan menjaga keturunan dengan menjaga proses produksi yang sedang berlangsung dengan bahan baku yang baik dan halal.</p> Deala Rosyida Petriani Copyright (c) 2025 Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains https://journal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/4747 Thu, 29 May 2025 00:00:00 +0700 KAJIAN KOMPARATIF PERFORMANSI HIDROKSIPROPIL METILSELULOSA (HPMC) DAN KARAGENAN SEBAGAI MATRIKS PENGGANTI GELATIN PADA FORMULASI KAPSUL HALAL https://journal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/4788 <p>Gelatin merupakan ekstrak dari protein hewani seperti sapi dan babi yang banyak digunakan dalam industri farmasi. Kapsul pada industri farmasi kebanyakan terbuat dari gelatin yang ada di pasaran seperti babi sehingga kehalalannya tidak terjamin. Polimer Hidroksipropil Metilselulosa (HPMC) dan ekstrak karagenan dapat digunakan sebagai bahan pengganti gelatin untuk pembuatan kapsul. Kedua bahan tersebut terjamin kehalalannya karena terbuat dari tanaman yang diekstrak secara kimia. Kajian ini dilakukan untuk membandingkan potensi dan karakteristik dari HPMC dan karagenan berdasarkan parameter fisikokimia sebagai substituen gelatin di Industri Farmasi Halal. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur dengan mengkaji perbedaan karakteristik HMPC dan Karagenan. Hasil penelitian menunjukkan HPMC memiliki nilai laju disintegrasi yang lebih cepat daripada karagenan yaitu 16 menit dan 10 menit tanpa agen pembentuk gel. Pada parameter kekuatan mekanik, karagenan memiliki daya tarik paling kuat di antara gelatin dan HPMC dengan nilai 39,41 Mpa. Kadar air pada cangkang kapsul dari HPMC sebesar 4-6%, sedangkan pada karagenan sebesar 13-17%. Secara morfologi, pori-pori karagenan dapat diamati pada permukaannya pada skala 200 nm, sedangkan HPMC permukaannya halus tanpa pori-pori yang diamati pada skala 30 μm. Waktu hancur yang diperlukan pada polimer HPMC &nbsp;lebih cepat yaitu 16 ± 5 menit dibanding kapsul karagenan yang memerlukan waktu 12-25 menit tergantung pada kombinasi bahan. Namun, spesifikasi kerja karagenan dapat ditingkatkan dengan modifikasi maupun degradasi menjadi monomer. Berdasarkan hasil kajian, HMPC dan karagenan memiliki keunggulan masing-masing sebagai substituen gelatin. HMPC unggul pada laju disintegrasi dan stabilitasnya dalam mempertahankan fleksibilitas pada kelembaban rendah, sedangkan karagenan unggul dalam kekuatan mekanik.&nbsp;&nbsp;</p> Atifa Nur Nazira, Yumroh Dwi Utami Copyright (c) 2025 Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains https://journal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/4788 Thu, 29 May 2025 00:00:00 +0700